setianggoro setianggoro Wirausaha Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan sabnadarnisdachi8 sabnadarnisdachi8 Jawabantanggung jawab serta kedisiplinan Iklan Iklan Pertanyaan baru di Wirausaha Berikut yang tidak dapat menggantikan presiden dalam melakukan kewenangan sebagai pengambil sumpah adalah? Yang bukan merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya yaitu daerah? analisis resiko adalah 1. Berikut ini adalah alat dan bahan pembuatan guci dari bahan kulit telur, kecuali .....A. kulit telur ayam,bebek, puyuh B. lemC. amplas halusD. … pensilE. scrap2. Jenis Anthurium yang tumbuh dan berkembang di indonesia yaitu .....A. anthurium kuping gajahB. anthurium lidah gajahC. anthurium wali songoD. hanya a dan b yang benarE. a, b dan c benar semua 3. Tanaman Anthurium yang memiliki bentuk daun artistik ini tidak terlalu suka cahaya matahari perlu dipasangkan paranet ...... %A. 60B. 65C. 70D. 75E. 80 1. Ada banyak cara bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, diantaranya adalah ....A. memberikan aturan yang sesuaiB. member … ikan kebebasan dan dorongan kreativitasC . menuntun kreativitasD. mengatur kebebasan dan kreativitas E. mengasah kreativitas 2. Berikut peralatan untuk membuat keramik berikut ini, kecuali .....A. rol kayuB. sponC. amplasD. butsir E. pemotong tanah Sebelumnya Berikutnya Iklan
Pemimpinmemberitahukan kepada bawahan apa yang diharapkan dari mereka, memberitahukan jadwal kerja yang harus disesuaikan dan standar kerja, serta memberikan bimbingan / arahan secara spesifik tentang cara-cara menyelesaikan tugas tersebut, termasuk di dalamnya aspek perencanaan, organisasi, koordinasi dan pengawasan. 2.
Staff adalah sekelompok orang dalam suatu organisasi yang turut membantu ketua atau pimpinan. Berdasarkan jenis wewenangnya, staff terbagi lagi menjadi staf personal dan staf ahli. Staf dan karyawan sendiri menjadi bagian penting dalam suatu perusahaan. Staf termasuk ke dalam posisi strategis yang sesuai dengan suatu bidang pekerjaan tertentu. Terdapat berbagai jenis staf yang memiliki perannya masing-masing. Perlu diketahui, istilah karyawan serta staff sesungguhnya memiliki perbedaan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, staf merupakan sekelompok orang yang bekerja sama membantu ketua dalam mengelola sesuatu. Sedangkan karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga kantor, perusahaan, dan sebagainya dengan mendapat gaji upah. Namun, bagi sebagian orang belum mengetahui belum pasti tentang staf dan perbedaan staf dengan karyawan. Bagi kamu yang belum mengetahui tentang staf dan perbedaannya dengan karyawan, maka bisa simak ulasannya di bawah ini, Grameds. Pengertian Staf dan Tugas StafWewenang StafForecastingPlanningOrganizingControllingMemberikan Masukan Untuk Rencana Masa DepanMembantu PimpinanPerbedaan Staf, Karyawan, dan Pekerja UpahanStafKaryawanPekerja UpahanPerbedaan Staf dan KaryawanWaktu Cuti LiburPengertianTanggung JawabStatus PekerjaSegi PendapatanPenerimaan ManfaatJenis PerusahaanWaktu Kontrak KerjaJenis Wewenang StafStaf Ahli Specialist StaffStaf PenasihatStaf FungsionalStaf PengendaliStaf PelayananPersonal StafBuku-Buku TerkaitBegini Harusnya Karyawan!Manajemen SDM dan KaryawanKaryawan Bisa KayaKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Pengertian Staf dan Tugas Staf Staf dapat dikatakan sebagai suatu bentuk organisasi, yang dimana wewenang secara vertikal dan sepenuhnya berasal dari pimpinan yang diteruskan ke kepala bagian. Tugas pimpinan ini akan dibantu oleh para staf yang memberi nasihat, bantuan, saran serta suatu pelayanan tertentu. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa setiap tugas staf ini harus berdasarkan perintah dari pimpinan. Namun, staf itu sendiri memiliki beberapa tugas yang umumnya dikerjakan. Tugas atau pekerjaan staf sendiri diantaranya. Mengikuti perkembangan keadaan secara terus-menerus serta memperhatikan akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh dari suatu keadaan pada pelaksanaan tugas pokok. Mengumpulkan, mengestimasikan serta mengolah bahan-bahan yang terhubung langsung dengan tugasnya, ia juga membuat perkiraan keadaan serta memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan yang tepat pada waktunya kepada pimpinan sebagai bahan dalam menentukan kebijaksanaan ataupun mengambil keputusan. Dari kebijaksanaan atau keputusan pimpinan itu, kemudian staf bertugas untuk menyampaikannya kepada yang berkepentingan yang akan dilaksanakan seperti peraturan. Dari semua tugas staf yang telah dijelaskan, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya garis wewenang berada di tangan pimpinan, sedangkan staf hanya meneruskan atau menyampaikan kebijaksanaan dari pimpinan. Wewenang Staf Wewenang staf sendiri diantaranya adalah membantu pimpinannya dalam pelaksanaan tugas maupun fungsi yang melekat. Berikut ini wewenang yang dimiliki staf. Forecasting Wewenang staf adalah memberikan perkiraan keadaan di masa depan. Planning Wewenang yang satu ini dapat diartikan seperti hasil dari tindakan-tindakan yang dipilih. Organizing Sebagai suatu pengaturan tugas dan pemberian kemudahan tenaga serta material. Dalam wewenang ini biasanya akan dilakukan koordinasi. Koordinasi sendiri berfungsi untuk mewujudkan hubungan kerja yang efektif. Controlling Controllin merupakan semua tindakan yang sesuai dengan kebijaksanaan. Biasanya, controlling bisa dalam bentuk saran, pertimbangan, pemikiran yang dituangkan dalam berbagai bentuk. Memberikan Masukan Untuk Rencana Masa Depan Memberikan masukan untuk rencana masa depan, seperti membuat rencana kerja, petunjuk pelaksanaan, serta evaluasi staf tentang penyelesaian proyek. Membantu Pimpinan Dalam hal ini, membantu pimpinan bisa berupa pemberian fasilitas diantaranya mulai dari tenaga, material, pembiayaan serta ketatausahaan. Seorang staf sendiri pada dasarnya merupakan aset yang harus dikembangkan oleh pimpinan, mengingat seorang pimpinan sebagai atasan staf itu sendiri memiliki berbagai tugas yang sangat berat. Oleh karenanya, pimpinan juga harus mampu mengelola organisasi melalui berbagai macam rintangan yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan. Artinya, pimpinan juga harus mampu memberdayakan staf lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perbedaan Staf, Karyawan, dan Pekerja Upahan Sumber Pixabay Siapa pun yang pernah bekerja di perusahaan pasti telah menemukan persyaratan, seperti adanya staf, pekerja, dan karyawan. Bahkan jika, seseorang tidak bekerja di perusahaan, mereka mungkin pernah mendengar istilah ini. Ketiga istilah tersebut memang sangat mirip dan semuanya merujuk kepada seseorang yang masih bekerja. Jadi, apa perbedaan terhadap ketiga istilah itu? Berikut ini perbedaan dari staf, karyawan, dan pekerja upahan. Staf Staf adalah sekelompok orang yang bekerja untuk pun organisasi atau bisnis. Menurut Kamus Merriam-Webster, staf juga merupakan sekelompok orang yang bekerja untuk suatu organisasi ataupun bisnis. Dalam hal ini, seorang pekerja juga merupakan orang yang melakukan pekerjaan tertentu untuk mendapatkan uang. Karyawan Karyawan mengacu kepada orang-orang yang bekerja untuk orang lain atau untuk suatu perusahaan dan akan mendapatkan upah atau gaji. Namun, pekerja umumnya digunakan untuk merujuk kepada pekerja yang bekerja di bidang konstruksi, ataupun pada seseorang yang melakukan kerja keras, Hal ini berbanding terbalik dari karyawan yang bekerja di dunia usaha. Seseorang yang bekerja di dunia usaha inilah yang disebut juga sebagai karyawan. Seorang karyawan sendiri akan selalu bekerja di bawah seseorang dan biasanya berada di dalam suatu perusahaan. Seorang karyawan dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki pekerjaan semi permanen serta mendapatkan gaji bulanan. Pekerja Upahan Pekerja upahan umumnya dipekerjakan berdasarkan kepada jumlah pekerjaan yang diberikan. Pekerja upahan juga dapat diartikan sebagai pekerja yang merujuk kepada mereka yang digaji berdasarkan kontrak. Mereka yang sudah bekerja dan mendapatkan upah ini bisa menjadi karyawan, staf, atau pekerja upahan. Namun, tak sedikit orang yang menyebut ketiga hal itu dengan istilah staf. Misalnya, staf kebersihan, staf rumah tangga, dan sebagainya. Perbedaan Staf dan Karyawan Sumber Meskipun ketiga posisi yang telah disebutkan sebelumnya ada di dalam dunia kerja, tetapi pada umumnya hal yang lebih sering dikenal oleh banyak orang adalah staf dan karyawan. Bagi sebagian orang mungkin belum bisa membedakan antara staf dan karyawan. Bagi kamu yang belum mengetahui perbedaan itu, bisa simak pembahasannya di bawah ini. Waktu Cuti Libur Pastinya dalam setiap pekerjaan, pekerja mendapatkan dan memiliki hak istimewa. Contohnya saja dalam jumlah cuti yang akan didapatkan oleh staf serta karyawan. Biasanya, staff menerima waktu cuti ataupun jumlah libur lebih banyak, sedangkan karyawan sebaliknya. Pengertian Hal yang mendasari perbedaan keduanya ialah dari sisi pengertian masing-masing. Staf kantor umumnya merupakan pegawai yang mengurus berbagai pekerjaan di balik meja, seperti misalnya pada staf keuangan, atau staf administrasi. Sementara itu, karyawan atau non staff merupakan pekerja yang melakukan berbagai pekerjaan fisik. Namun dari sisi pengertian terdapat pula pemahaman bahwa staf merupakan anggota lembaga atau institusi, sementara karyawan merupakan pegawai swasta. Tanggung Jawab Jika melihat dari tanggung jawab masing-masing, maka umumnya antara kedua jenis posisi ini memiliki tugas yang berbeda-beda. Meskipun keduanya merupakan tenaga kerja yang resmi, tetapi biasanya tiap posisi ini memiliki pekerjaannya sendiri-sendiri. Misalnya, staff keuangan yang memiliki tugas mengatur pendapatan serta pengeluaran perusahaan. Sementara itu, karyawan umum memiliki tugas menangani berbagai administrasi hingga pekerjaan lainnya yang sifatnya kurang spesifik. Di sisi lain, umumnya, staf juga memiliki seorang leader atau pimpinan dalam mengarahkan berbagai tugas-tugas secara khusus. Sedangkan karyawan akan menerima perintah secara langsung dari atasan. Status Pekerja Jika kamu melihat dari sisi status pekerja, umumnya keduanya memiliki status yang berbeda. Biasanya, staf merupakan pekerja permanen, sedangkan pada karyawan biasanya merupakan pekerja kontrak. Segi Pendapatan Selanjutnya, jika melihat dari sisi pendapatan, maka kedua posisi ini akan mendapatkan uang yang tak sama persis. Semuanya ini bergantung kepada lama bekerja, jabatan, serta tanggung jawab yang menjadi kewajiban dari masing-masing. Biasanya, staf pada suatu perusahaan atau lembaga akan mendapat gaji yang lebih besar bila dibandingkan dengan status karyawan kontrak yang bisa jadi mendapatkan gaji yang lebih kecil. Penerimaan Manfaat Dalam hal menerima manfaat dari suatu perusahaan atau institusi, bisa jadi staff dan karyawan juga tidak menerima manfaat yang sama. Sebagai pekerja permanen biasanya staf akan menerima lebih banyak manfaat, seperti diantaranya untuk manfaat kesehatan serta jumlah cuti tahunan. Berbeda pada karyawan kontrak yang umumnya tidak memiliki manfaat kesehatan. Selain itu, karyawan kontrak juga hanya menerima cuti sesuai dengan jumlah kontrak yang disepakati. Misalkan, perjanjian kerja kontrak selama 6 bulan, maka ia hanya berhak menerima cuti sebanyak 6 hari kerja saja. Jenis Perusahaan Selanjutnya, jika melihat dari jenis perusahaan, maka staff dan karyawan umumnya merupakan istilah dari jenis perusahaan yang berbeda. Staff sebagai suatu istilah kepegawaian pada suatu Lembaga atau anggota institusi. Terutama dalam hal ini jika kamu menjadi staf dari sebuah lembaga pemerintahan ataupun suatu departemen tertentu. Lain halnya dengan karyawan yang sifatnya lebih luas. Seseorang dapat menjadi pekerja dari suatu perusahaan swasta. Di sisi lain, karyawan juga akan menjadi pekerja pada jenis-jenis usaha tertentu, misalnya saja pada rumah makan ataupun toko. Jadi, dapat dikatakan bahwa perbedaan kedua istilah tersebut tergantung di perusahaan mana seseorang akan dipekerjakan. Waktu Kontrak Kerja Jika melihat dari kontrak kerja antara staff dan karyawan, umumnya tak sama persis. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika staf kebanyakan memiliki status permanen dan bekerja dalam jangka waktu yang tak terbatas. Sementara itu, pada karyawan biasanya terikat kontrak dengan jangka waktu sekitar beberapa bulan atau untuk beberapa tahun saja. Itulah beberapa perbedaan staff dan karyawan dalam suatu institusi atau perusahaan. Melalui informasi di atas paling tidak akan mampu memberikan sedikit gambaran mengenai perbedaan antara keduanya. Dengan begitu, bagi kamu yang baru saja memasuki dunia kerja dapat mengerti sedikit demi sedikit mengenai status kepegawaian yang diterima. Mulai dari sisi tanggung jawab hingga pada kompensasi atau remunerasi, dan sebagainya. Setelah mengetahui perbedaan dari staf dan karyawan, maka jadi mengetahui tentang kedua hal itu, sehingga kamu lebih mudah dalam menentukan posisi saat melamar kerja nanti. Maka dari itu, dalam mencari informasi tentang hal ini sebelum memasuki dunia kerja cukup penting adanya. Supaya pada akhirnya para pekerja dapat memperoleh status kepegawaian yang diharapkan serta memperoleh pendapatan serta manfaat yang maksimal. Jenis Wewenang Staf Jenis wewenang staf itu sendiri dibagi menjadi dua jenis, pertama staf ahli dan personal staf. Untuk penjelasan lengkapnya ada di bawah ini. Sumber Pixabay Staf Ahli Specialist Staff Staf Penasihat Tugas staf penasihat adalah memberi petunjuk serta bukan mendapatkan petunjuk dari atasan. Staf penasihat ini juga harus mempelajari pemecahan masalah, memberikan usul, serta mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan. Staf Fungsional Jenis staf ahli yang berfungsi sebagai pengendali hubungan dengan fungsi-fungsi tertentu. Staf fungsional ini umumnya memiliki wewenang terbatas, seperti diantaranya memberikan petunjuk bagaimana caranya suatu aktivitas tertentu dapat dilaksanakan. Staf Pengendali Wewenang staf pengendali diantaranya melaksanakan kontrak secara langsung atau tidak langsung pada struktur organisasi. Manajer juga memiliki wewenang pada staf pengendali untuk melaksanakan veto kepada tindakan manajer lini. Staf Pelayanan Staf Pelayanan ini bertugas melaksanakan jasa ataupun aktivitas yang terpisah dari pekerjaan-pekerjaan lini atau divisi. Personal Staf Jenis kedua dari wewenang staf adalah personal staf. Personal staf itu sendiri dibagi menjadi dua fungsi, yaitu staf pembantu atau lebih dikenal dengan asisten dan staf umum atau biasa disebut dengan general staf. Staf pembantu itu sendiri memiliki tujuan untuk memperluas kapasitas manajer dalam menyelesaikan banyak pekerjaan. Selain itu, staf pembantu dapat terdiri dari beberapa orang yang diberi tugas maupun wewenang. Sementara itu, staf umum berfungsi sebagai penasihat, pelayan, pengendali, atau staf fungsional. Staf umum akan bertindak melalui atasan dan tindakan yang dilakukan staf umum ini sesuai dengan perintah-perintah yang diberikan oleh pimpinan. Buku-Buku Terkait Begini Harusnya Karyawan! Seorang karyawan sering dikaitkan dengan beberapa ungkapan berikut gaji kecil, hidup pas-pasan, banyak `potongan kantor`, banyak kerja tapi `duit nggak ada`, dan fasilitas kantor seadanya. Beberapa ungkapan tersebut sangat sering terselip dalam `rumpian` atau obrolan ringan di kantin, saat rapat, saat berdiskusi, atau saat menuntut kenaikan gaji. Seakan tidak ada nada positif yang mendukung seorang karyawan untuk berhasil dalam hidupnya! Yang harus Anda waspadai adalah bila ungkapan-ungkapan tersebut Anda jadikan alasan untuk bekerja seadanya. Padahal, bagaimanapun situasi dan kondisi lingkungan kerja, Anda harus mengembangkan diri! Anda harus menjaga kreativitas serta gerak pikir sehingga tindakan Anda tetap `hidup`. Jangan biarkan kualitas diri `dibunuh` oleh gaji Anda, diburamkan oleh `buruknya` lingkungan kerja, dan ditelantarkan oleh sikap yang mudah menyerah. `Menjadi karyawan` adalah peristiwa luar biasa. Anda mengalami beragam momen kehidupan naik-turun, susah-senang, menantang tapi juga kadang membosankan, dan peristiwa lain yang menghiasi perjalanan karier. Semua itu berjalan dan Anda nikmati dengan suasana hati dan pikiran yang dinamis. Untuk bisa sukses, kunci semua langkah Anda adalah menjadi `karyawan plus`; karyawan yang memiliki nilai lebih, khas, dan unik, yang mendorong pribadi Anda menikmati keberhasilan. Kabar baiknya, berbagai cara, kiat, atau tip menjadi karyawan plus itu ada dalam buku ini! Bacalah dan terapkan segera dalam dunia aktivitas Anda yang dinamis dan penuh tantangan. Manajemen SDM dan Karyawan Mustahil perusahaan berjalan tanpa adanya sumber daya manusia SDM yang menggerakkan di dalamnya. Sumber daya inilah yang akhirnya disebut karyawan dalam suatu perusahaan. Peran karyawan sangat esensial untuk kemajuan perusahaan. Merekalah yang menggerakkan sistem perusahaan, membentuk jaringan, menciptakan citra secara sinergi demi kelangsungan perusahaan. Buku ini lebih memfokuskan pembahasan tentang strategi yang tepat dan efektif untuk menyelenggarakan struktur organisasi perusahaan. Dengan sudut pandang teoritis dan praktis, pengetahuan terkait manajemen SDM dapat terurai secara tuntas, yaitu dengan berorientasi untuk mengejar kualitas demi pertumbuhan perusahaan yang sehat di masa depan. Buku ini juga memenuhi kebutuhan ilmu manajemen SDM dan karyawan di sektor bisnis maupun publik. Karyawan Bisa Kaya “Dengan pengalaman pribadi sebagai karyawan yang dimulai dari bawah sampai di posisi sekarang, Agus Tanjung tidak hanya memberikan teori mengelola gaji bulanan tapi juga memberikan contoh real bagaimana sebaiknya penghasilan bulanan dikelola dengan baik, menghindari utang, mempunyai tujuan investasi lengkap dengan pilihan produk investasi. Anda karyawan? Anda mau kaya? Wajib beli dan baca buku ini sekarang.” —Aidil Akbar Madjid, MBA, MNLP, CBA, CFE, CFP, CH, CHt, RIFA, RFC Financial Advisor, Chairman Asosiasi Perencana Keuangan IARFC Indonesia Twitter/Facebook AidilAkbar Insta Aidil Akbar M “Buku ini membahas dengan baik bagaimana mengelola Arus Kas sehari-hari agar tersedia cukup dana untuk diinvestasikan, dan ke mana investasi itu sebaiknya dilakukan. Bahasanya sederhana, penuh contoh kasus yang mudah dipahami, dan disesuaikan dengan kebutuhan profesi karyawan.” —Safir Senduk Perencana Keuangan Twitter/Instagram SafirSenduk Demikian pembahasan tentang staff adalah beserta dengan perbedaannya dengan karyawan. Semoga semua pembahasan pada artikel ini dapat bermanfaat. Kamu juga bisa menemukan berbagai macam buku yang berkaitan dengan karyawan di Sebagai SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha memberikan yang terbaik! Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat ya! Penulis Sofyan Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Sebagaiatasan yang baik, Anda harus (A) mampu mengendalikan emosi agar bisa memberikan pengarahan, (B) bersikap baik dan tetap tenang, tetapi berbicaralah dengan tegas dan jelas saat menyampaikan koreksi kepada bawahan untuk memperbaiki perilakunya dan memberitahukan ekspektasi Anda.
Friday, September 13, 2019 Perusahaan Dalam sebuah perusahaan yang sehat dan sedang berkembang, biasanya dibutuhkan seorang supervisor guna untuk mencapai target atau sasaran kinerja perusahaan. Peran seorang supervisor dibilang cukup penting karena secara umum tugas supervisor adalah sebagai pengawas dan pengarah sistem kerja pada unit kerjanya. Secara struktural, jabatan supervisor berada di antara level manajer operasional dan staf pelaksana. Seorang supervisor dituntut untuk menjembatani antara pencetus gagasan yaitu manajer dan staf pelaksana atau staf bawah. Nah, oleh karenanya dibutuhkan skill komunikasi yang baik yang harus dimiliki oleh seorang supervisor. Tidaklah mudah tugas seorang supervisor, karena sering kali seorang supervisor harus bekerja di bawah tekanan. Seorang supervisor yang handal harus mampu membantu dan mencapai produktivitas kinerja sebuah perusahaan, tidak jarang diperlukan bekerja turun ke lapangan untuk mengecek dan melaksanakan perencanaan yang sudah dibuat oleh manajernya. Apa itu Supervisor? Supervisor berasal dari kata supervise yang artinya mengawasi dan mengarahkan. Maka secara sederhana, supervisor adalah seorang karyawan yang bertugas sebagai penyelia. Seorang supervisor mengawasi dan mengarahkan beberapa staf di bawahnya dalam sebuah bidang pekerjaan tertentu, sebagai contoh supervisor lapangan, supervisor pendidikan, supervisor gudang, supervisor restoran, supervisor finishing, supervisor sipil konstruksi dan lain sebagainya. Supervisor merupakan jabatan manajer pada tingkat bawah yang berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan feedback yang efektif dan mengorganisasikan pekerjaan karyawan dengan mengarahkan, melancarkan, membimbing, memotivasi, dan mengendalikan sistem kerja secara efektif. Kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang supervisor sering disebut dengan supervise atau penyeliaan. Para supervisor sebagai bagian dari manajemen perusahaan memerankan peran penting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Pengertian Supervisor Menurut Para Ahli Pengertian supervisor yang pernah disampaikan oleh beberapa para ahli, antara lain Menurut Moekijat 1990, dalam bukunya Asas-asas Perilaku Organisasi, supervisor adalah seorang anggota dari manajemen lini depan yang bertanggung jawab atas pekerjaan dari kelompoknya kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi. Pendapat Sarwoto 1993, dalam bukunya Dasar-Dasar Organisasi Manajemen, supervisor adalah seseorang di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelompok kerjanya. Raphael, R. Kavanaugh dan Jack D. Ninemeier 2001, dalam bukunya Supervision in the Hospitality Industry, mengemukakan supervisor adalah seseorang yang bertanggung jawab mengelola karyawan level bawah atau karyawan lainnya yang tidak mempunyai bawahan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa supevisor adalah orang yang melakukan kegiatan memimpin pengelolaan para karyawan secara langsung dalam pelaksanaan tugas pada suatu unit kerja tertentu dengan cara mengamati, membimbing atau mengarahkan, dan merangsang segala aktivitas karyawan sehingga mancapai tujuan organisasi atau perusahaan. Tugas dan Wewenang Supervisor Seorang supervisor harus bisa mengkoordinasikan tenaga kerja dalam pelaksanaan tugas dengan cara mangamati dan mangarahkan kegiatan tersebut. Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya mengenai tugas seorang supervisor. Memang pekerjaan yang harus dilakukan seorang supervisor adalah tidaklah mudah, yaitu segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan tugas pengelolaan tenaga kerja dan juga harus bisa mengkoordinasikan hubungan baik antara level manajemen dengan karyawan. Berikut ini adalah beberapa pekerjaan supervisor dalam sebuah perusahaan Mengatur Staf Bawahan Menerangkan job description dengan baik kepada staf bawahan Memberikan pengarahan/briefing rutin dengan baik kepada staf di bawahnya Mengatur dan mengawasi pekerjaan para staf bawahannya Memberikan motivasi kerja kepada semua staf di bawahnya. Berikut ini penjelasan rincian job description-nya 1. Mengatur Staf Bawahan Sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana, seorang supervisor haruslah bukan orang yang cuek, Ia harus mampu mengelola dan mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana. Selain itu, seorang supervisor harus mampu menyelesaikan masalah yang terjadi di tempat kerja. Supervisor perlu untuk membuat regulasi terkait dengan mekanisme penyelesaian tugas perusahaan yang diemban oleh staf di bawahnya supaya tercipta suasana kerja yang tertib dan disiplin. 2. Menerangkan job description dengan baik kepada staf bawahan Seorang supervisor harus mampu memberikan penjelasan mengenai job description staf di bawahnya. Fungsi supervisor yakni menjembatani antara perencanaan yang dibuat oleh manajer kepada staf bawahnya. Ini yang menjadi tantangan sendiri bagi seorang supervisor. Terkadang tugas yang keluar dari manajer tidak bisa langsung dicerna oleh staf pelaksana. Perlu penjelasan yang baik dari supervisor untuk mengarahkannya supaya tugas bisa dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. 3. Memberikan pengarahan/briefing rutin dengan baik kepada staf di bawahnya Supervisor bertugas untuk memberikan pemahaman mengenai target dan sasaran kinerja para bawahannya. Dengan pengarahan yang rutin akan membuat tugas para staf terlaksana dengan baik dan sesuai dengan target dan sasaran kerja. Pengarahan yang rutin juga akan membuat jalur komunikasi yang baik antara staf, sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman. Seorang supervisor yang baik dan perhatian bisa mengemban tugas dari manajer dan mengayomi staf yang perlu diberikan arahan. 4. Mengatur dan mengawasi pekerjaan para staf bawahannya Supervisor bertugas melakukan kontrol dan memberikan evaluasi terhadap kinerja staf dari setiap tugas yang wajib dilakukannya. Secara tidak langsung inilah bentuk tanggung jawab seorang supervisor kepada manajer atas kinerja staf pelaksana. 5. Memberikan motivasi kerja kepada semua staf di bawahnya Salah satu tugas supervisor yang bisa dianggap merangkap tugas HRD adalah harus bisa memotivasi staf pelaksana yang ada di bawahnya. Seorang supervisor memberikan motivasi supaya staf pelaksana tidak kehilangan fokus dan jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan. Jika level tugas yang diberikan cukup berat, supervisor harus mampu membuatnya mudah dan menyenangkan untuk diselesaikan. Supervisor yang baik akan melatih atau memastikan bahwa karyawannya dilatih dengan baik sesuai tugasnya. Sebagai sebuah jabatan di dalam organisasi perusahaan, tentunya seorang supervisor mempunyai beberapa wewenang, yaitu sebagai berikut Seorang supervisor berhak untuk menghentikan sebuah kegiatan/tugas yang dinilai kurang bermanfaat. Selanjutnya supervisor memberikan laporan kepada atasannya guna menentukan tindak lanjut yang perlu dilakukan jika kegiatan/tugas benar-benar diberhentikan. Seorang supervisor berhak memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh staf bawahannya. Seorang supervisor memiliki wewenang untuk memberikan usulan mengenai kenaikan jabatan bagi staf bawahannya. Seorang supervisor berhak untuk membuat sistem peneguran terhadap staf di bawahnya yang melakukan kesalahan atau pelanggaran. Jika diperlukan, supervisor bisa melanjutkannya ke atasan untuk diberikan hukuman yang lebih berat. Syarat dan Keterampilan untuk dapat Menjadi Supervisor1. Minimal Lulusan S1Umumnya syarat pertama yang diajukan oleh perusahaan yang sedang mencari supervisor adalah minimal mempunyai ijazah sarjana. Terkadang dari jurusan apa pun dapat diterima menjadi supervisor, namun ada bidang tertentu yang mengharuskan lulusan sarjana yang relevan dengan kebutuhan supervisor. Sebagai contohnya, perusahaan yang bergerak di bidang IT, yang mana membutuhkan supervisor lulusan S1 Teknologi Informasi/Sistem Memiliki Sertifikat Pelatihan Sesuai dengan Bidang yang Dibutuhkan Menjadi Nilai TambahTak hanya lulusan S1, beberapa perusahaan meminta calon applicant supervisor memiliki sertifikat penunjang yang benar-benar menyatakan bahwa ia mempunyai skill yang mumpuni dalam bidang keterampilan yang relevan dengan bidang pekerjaan supervisor yang dibutuhkan. 3. Berpengalaman dalam OrganisasiPengalaman organisasi dapat dijadikan sebagai indikator oleh perusahaan untuk menilai yang bersangkutan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Semakin banyak pengalaman organisasi, semakin menjadi nilai tambah karena calon applicant dipandang bisa bekerjasama dengan baik dalam sebuah tim. Karena seorang supervisor akan dihadapkan dengan individu maupun lapangan yang selalu baru sehingga dibutuhkan kemampuan adaptasi dan bersosialisasi dengan pekerja Memiliki Skill Komunikasi yang BaikSkill komunikasi yang baik sangat penting dimiliki oleh seorang supervisor. Hal ini karena pekerjaan supervisor identik dengan banyak komunikasi, termasuk mengarahkan orang lain, di mana membutuhkan kemampuan komunikasi baik lisan maupun tulisan yang baik. Supervisor juga akan sering melakukan evaluasi dengan para karyawan dan juga tentunya rapat dengan para petinggi perusahan, seperti manajer, direktur, dan komisaris Memiliki Keterampilan InterpersonalSupervisor yang baik adalah supervisor yang dapat membuat staf pelaksananya merasa terbuka untuk berkomunikasi. Disinilah keterampilan interpersonal dibutuhkan oleh seorang supervisor. Dengan kombinasi kepribadian dan profesionalisme yang tepat, seorang yang bekerja sebagai supervisor akan dapat menciptakan hubungan kerja yang sehat dengan tim dan juga pihak Mengetahui Kebijakan PerusahaanSeorang supervisor harus mengathui tentang kebijakan perusahaan secara umum. Hal ini disebabkan seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut diwajibkan untukmematuhi kebijakan yang telah dibuat perusahaan. Sebagai atasan, tentu harus mengerti apa saja kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai pedoman dalam menjalankan opersional Memiliki Kemampuan Problem-solving yang BaikDalam bekerja tentu saja akan dihadapkan dengan sejumlah masalah. Karenanya, seorang supervisor harus memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik. Kemampuan problem solving yang baik tersebut akan membantu seorang supervisor ketika memahami dan menilai situasi atau isu permasalahan dan mengembangkan rencana yang efektif untuk mengatasinya. Dalam menjalankan tugasnya, supervisor terlibat dalam setiap kegiatan manajemen perusahaan. Kegiatan tersebut berupa penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perancanaan, pengorganisasian, pendayagunaan SDM, pembinaan, dan pengendalian. Menjadi supervisor berarti menduduki jabatan penting yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain dan pekerjaannya sendiri. Mereka harus memecahkan masalah, mengambil keputusan dan mengambil tindakan dalam menangani masalah perusahaan terutama kepada staf yang ada di bawahnya.
Sebagaiseorang manajer, kita harus memiliki keberanian, semangat, kepercayaan diri, komitmen, dan ambisi. Selain memberikan arahan, inspirasi, dan bimbingan, sebagai pemimpin juga tentunya harus dapat memelihara kekuatan dan bakat terpendam dari bawahan mereka dan membangun tim yang berkomitmen.
Bagi setiap pemimpin, memang seharusnya tahu cara efektif mengelola timnya. Di setiap perusahaan, sikap atasan ke bawahan yang baik bisa membawa suasana kerja menjadi lebih kondusif. Hak dan kewajiban terlaksana dengan maksimal dan tidak ada kesalahpahaman yang memicu konflik. Bahkan, atasan yang bijak bisa membuat anggota timnya lebih berdaya. Pada level apapun, bagaimana sikap pimpinan kepada timnya akan berpengaruh signifikan ke berbagai aspek. Dalam berbagai kondisi, pimpinan semestinya bersikap tegas, tapi bukan keras seperti yang terjadi pada sebuah kantor pajak di Bekasi yang sempat viral. Sikap Atasan ke Bawahan, Seperti Apa Seharusnya? Wajar jika pemimpin mendapat banyak tekanan dan berbagai kondisi yang sulit dan tidak sesuai rencana. Tapi inilah poin penting di mana seorang pemimpin dibutuhkan oleh orang lain di dalam perusahaan, lembaga, atau organisasi Anda sedang menjalankan peran menjadi pemimpin? Sebagai seorang pemimpin, Anda memang harus memiliki beberapa hal. Mulai dari hal teknis terkait operasional pekerjaan sampai yang terkait manajerial dan pengembangan ini adalah sikap atasan ke bawahan yang bisa memberi dampak Berempati dan Mau MendengarkanCoba ingat nama-nama manajer atau bos terbaik yang Anda sebelumnya pernah bekerja dengan mereka. Apa yang membuat mereka berbeda sebagai atasan atau pimpinan? Selain soal gaya kepemimpinan, mereka pastinya adalah pendengar yang baik dan mampu membangun hubungan baik dan menginspirasi orang lain. Mereka tahu bagaimana menjadi seorang pemimpin di tempat kerja dan timnya pun bisa terinspirasi dan mempelajari keterampilan baru. Termasuk dalam hal ini adalah mencontoh hal baik yang dikerjakan atasannya. Begitu juga sikap atasan ke bawahan yang berempati dan mau mendengar aspirasi era digital, pemimpin harus menguasai berbagai bentuk media komunikasi yang mendukung kinerja tim. Entah itu komunikasi melalui telepon, email, video, obrolan, dan media sosial. Sebagian besar komunikasi butuh kemampuan mendengarkan. Pemimpin harus membuat diri mereka siap untuk mendiskusikan masalah dan masalah dengan Berkomunikasi dengan EfektifIdealnya seorang pimpinan memiliki gagasan atau ide besar yang akan diwujudkan bersama tim. Akan tetapi, tanpa komunikasi efektif, maka anggota tim belum tentu memahami dan ikut menjalankan gagasan itu. Kenyataannya memang sebagus apapun ide dari atasan, belum tentu semua bawahan akan berpikiran perlu menyampaikan dengan jelas kepada anggota tim tentang bagaimana seharusnya pekerjaan mereka. Mulai dari urusan progres pekerjaan harian sampai upgrading tim tahunan memang butuh komunikasi dua arah. Sesekali boleh saja menawarkan bantuan untuk tugas tertentu yang mungkin belum familiar untuk anggota tim. 3. Memantau Kinerja Tim dengan EfisienKetika rencana kerja sudah disusun dan disepakati bersama, maka idealnya semua anggota segera bergerak cepat. Sikap atasan ke bawahan perlu untuk memantau secara efektif dan efisien agar selalu ada progres. Kegiatan memantau pekerjaan juga tidak untuk terlalu mengontrol atau micro manage anggota yang semestinya bisa mandiri. Untuk memantau kinerja tim, atasan tidak harus selalu bertemu langsung atau memanggil mereka ke ruang kerja. Kini sudah banyak solusi berbasis teknologi yang membantu operasional perusahaan. Hal tersebut sudah dibuktikan oleh para klien aplikasi absensi online Kerjoo yang jadi lebih mudah memantau tim Memberdayakan AnggotanyaAda banyak pilihan sikap atasan ke bawahan yang bisa dilakukan sesuai dengan tipe pemimpin itu sendiri. Tapi, apapun gaya kepemimpinan yang diterapkan haruslah bisa memberdayakan setiap anggotanya. Artinya setiap pekerjaan teknis yang dilakukan tim juga bisa membuat skill mereka pekerjaan apapun, atasan yang baik akan membuat orang yang dipimpinnya termotivasi untuk meningkatkan performa. Pada prosesnya, ada kepercayaan trust yang diberikan, sehingga bawahan tidak takut Menginspirasi Orang-orang dalam TimSikap atasan ke bawahan yang berdampak positif memang tidak lepas dari inspirasi dan keteladanan. Terlepas dari apa value yang berlaku di perusahaan, atasan yang bijak bisa menginspirasi anggota untuk bekerja lebih keras untuk perusahaan. Bukan semata-mata demi kepentingan bisnis, tapi kinerja yang optimal juga akan berdampak untuk hal yang lebih luas lagi. Ada beberapa cara untuk menginspirasi sekaligus memotivasi tim Anda. Anda bisa fokus dengan peningkatan rasa percaya diri karyawan melalui pengakuan dan penghargaan. Atau dengan memberikan tanggung jawab baru kepada karyawan untuk meningkatkan kontribusi mereka di Memberikan Feedback yang TepatAgar bisa tahu bagaimana hasil suatu pekerjaan, maka tim perlu melakukan evaluasi. Dengan demikian, bisa diketahui apakah langkah yang diambil selama ini sudah tepat. Khususnya untuk pemimpin, harus memberi feedback yang membuat tim bisa tahu apa saja yang sudah bagus dan yang masih bisa cara memberi feedback yang tepat? Pastikan bahwa feedback tersebut spesifik dan jelas, serta tidak menghakimi. Kalaupun ada kesalahan, berikan kesempatan tim untuk melakukan perbaikan untuk pembelajaran ke depannya akan lebih mudah ketika harus regenerasi tim dan menentukan pimpinan atau manajer yang baru. Atau setidaknya akan lebih mudah mendelegasikan tanggung jawab. Bukankan pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang melahirkan pemimpin baru? 7. Mengapresiasi Setiap Pencapaian Anggota TimSetiap pekerjaan dengan deadline tertentu, pada beberapa titik akan sangat menantang. Tapi, ketika sudah tercapai akan memberi kebanggaan yang berkesan. Entah itu project kecil atau besar, atasan perlu mengapresiasi setiap pencapaian anggota tim yang telah bekerja apresiasi yang sudah menjadi budaya kerja, maka antar anggota tim akan saling menghargai juga satu sama lain. Apabila ada hal yang berjalan tidak sesuai aturan, mereka pun berinisiatif memperbaiki dengan penuh ketegasan. Memang atasan harus tegas dengan timnya, tapi bukan berarti melanggar batas-batas. Jika suatu saat harus kerja lembur atau ada kelebihan jam kerja, sudah semestinya tidak luput dari perhitungan. Dengan sikap atasan yang bijaksana, maka segala sesuatu akan berjalan lebih lancar. Setidaknya tidak perlu terjadi kesalahpahaman karena miskomunikasi seperti yang telah kami bahas pada artikel sebelumnya. Nah, sejauh ini bagaimana dengan atasan di kantor Anda? KesimpulanSetelah membaca poin-poin tersebut di atas, maka Anda bisa mendapat gambaran seperti apa sikap atasan ke bawahan yang dibutuhkan karyawan. Jika Anda juga menjadi atasan saat ini, tentu saja akan banyak pembelajaran setiap yang efektif memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, memotivasi tim mereka, berempati, dan mau mendengar, serta memantau kinerja tim secara jangka panjang, setiap pimpinan juga perlu memberdayakan anggota, menginspirasi orang di dalam tim, memberi feedback yang tepat, mengapresiasi setiap pada era digital yang mendukung fleksibilitas serta memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah, penting bagi setiap pimpinan perusahaan untuk selalu berinovasi. Misalnya untuk mengelola tim secara efisien dengan tools yang didukung dengan fitur unggulan. Aplikasi absensi Kerjoo memahami apa yang dibutuhkan tim Anda. Jangan ragu untuk mencari info lebih lanjut tentang bagaimana cara kerjanya.
Mengapapenting untuk belajar tip bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik? Pertama; belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik akan sangat berpengaruh pada kesuksesan tim, organisasi dan diri kamu sendiri. Kedua; pemimpin yang baik harus memahami motivasi, kekuatan dan kelemahan sendiri. Dan yang tak kalah pentingnya, penelitian yang dibuat oleh
JAKARTA, - Menjadi atasan, baik di perusahaan tempat Anda bekerja maupun ketika memiliki usaha sendiri, bukan hal yang mudah. Sebab, jabatan tersebut diikuti pula oleh tanggung jawab yang tidak ringan. Anda perlu memiliki keterampilan dan keahlian agar dapat menjalankan tugas itu dengan dari Reader's Digest, Selasa 27/10/2020, bila Anda baru dipromosikan sebagai atasan, berikut 8 hal yang harus Anda lakukan agar dapat menjadi atasan yang baik. Baca juga Atasan Semena-mena? Hadapi dengan Cara Ini agar Tak Ditindas Terus 1. Jadilah atasan yang dicintai Bila Anda kini menjadi atasan, Anda pasti tahu ada stigma dan stereotipe yang muncul di tempat kerja. Tidak jarang pula para pegawai kerap mengeluh tentang atasan mereka. Meskipun jabatan baru sebagai atasan adalah hal yang menyenangkan, namun pastikan Anda jangan menjadi bos yang bossy alias suka mengatur dan menyuruh. 2. Pahami bawahan Selain mengetahui kualitas pegawai atau bawahan yang baik, sebagai atasan, Anda juga harus mengetahui kekuatan para pegawai Anda. "Jika Tom adalah kasir yang baik dan para konsumen menyukai dia, maka jangan tempatkan Tom di dapur. Anda perlu agar Tom tetap bersemangat dan memberikan semangat kepada orang lain melalui pekerjaannya," kata Kevin B Donovan, senior vice president Otsuka-People. Baca juga Tips Karier Sukses, Begini Cara Dekat dengan Atasan Tanpa Menjilat Donovan menyatakan, atasan harus mengetahui bawahannya, baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Artinya, Anda harus meluangkan waktu untuk melihat kekuatan dan kelemahan para pegawai, sehingga talenta mereka dapat dimanfaatkan dengan baik. Temukan apa yang membuat pegawai bekerja dengan baik. Bantu mereka menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga mereka akan menjadi pegawai yang loyal. 3. Berpikir seperti pegawai, bertindak seperti atasan Pakar pemasaran Jerry Acuff menuturkan, Anda harus berpikir seperti pegawai agar bisa menjadi atasan yang baik. "Para pegawai ingin kita memedulikan mereka. Mereka ingin kita membantu mereka untuk mencapai kesuksesan," terang Acuff. Menurut dia, caranya adalah dengan memberikan instruksi pekerjaan yang kompeten, memadukannya dengan memberikan independensi pegawai dalam melakukan pekerjaannya. "Jatuh cintalah dengan para pegawai Anda. Anda telah diberikan salah satu tanggung jawab paling penting dalam hidup, yakni membantu seseorang mencapai kesuksesan," terang Acuff. 4. Inspiratif Semua orang pasti bisa memerintah orang lain, tapi menjadi atasan yang inspitatif membutuhkan keahlian. Cara menjadi pemimpin yang inspiratif adalah menginspirasi diri sendiri dulu. Cintai pekerjaan Anda, selalu cari cara memperbaiki pekerjaan, dan kemudian cari cara agar pekerjaan Anda lebih semangat itu dan turunkan ke para pegawai Anda. Pada akhirnya, para pegawai juga akan bekerja dengan baik. Baca juga Bos Garuda Kami Melarang Penyalahgunaan Wewenang Atasan ke Bawahan 5. Perlukah jadi teman? Jika Anda dipromosikan menjadi atasan dan sekarang memimpin rekan-rekan kerja, Anda akan berada di posisi yang sulit. Beberapa rekan kerja pun bisa jadi merasa canggung. Sebagai atasan, sudah menjadi tugas Anda untuk memimpin tim, bukan akrab berteman dengan mereka. "Jangan menjadi seseorang yang bukan diri Anda. Jangan berteman dengan anggota tim Anda, melainkan pahami dan hormati bahwa tugas seorang pemimpin sangat menantang, baik bagi Anda dan mereka," tutur Donovan. Pastikan batasannya jelas, jangan menunjukkan kesukaan terhadap kinerja salah seorang anggota tim saja, dan pastikan setiap orang mengetahui aturan main tim Anda. Baca juga Punya Atasan Bad Boss, Siasati dengan 5 Cara Ini 6. Beri perhatian Salah satu cara menjadi atasan yang baik adalah menjaga komunikasi yang jelas dan konsisten dengan pegawai. Ini artinya mereka harus tahu bahwa Anda bisa dihubungi atau diajak bicara kapan saja. Pakar karier eksekutif Natalie Currie merekomendasikan Anda berkomitmen menjadwalkan pertemuan bulanan secara tatap muka dengan pegawai dan jadikan ini kebiasaan. "Selalu luangkan waktu untuk ini, tandai di kalender Anda. Selama pertemuan tatap muka, hilangkan semua distraksi yang bisa mengganggu keterlibatan Anda dalam pembicaraan. Lakukan pertemuan di ruang yang hening dan pasang ponsel dalam mode getar," ungkap Currie. 7. Berbicara paling terakhir "Seringkali, atasan adalah pihak yang pertama membagikan perspektif, yang membuat para pegawai tidak punya opsi lain selain setuju," jelas Currie. Ia menekankan bahwa peran atasan yang baik adalah menstimulasi pemikiran dan mengundang tim berbagi ide secara luas. "Anda bisa mencoba meminta pegawai-pegawai membagikan apa yang mereka pikirkan, sebelum akhirnya Anda memberikan komentar. Jika Anda merasa harus berbicara terlebih dahulu, tanyakan pertanyaan ini, 'Saya memiliki beberapa pemikiran tentang topik ini, tapi sebelumnya saya ingin mendengar pandangan Anda masing-masing. Apa pandangan Anda tentang X?'" papar Currie. Baca juga Agar Karier Tak Terancam, Jangan Katakan 6 Hal Ini pada Atasan 8. Memanusiakan manusia Anggota tim Anda adalah manusia dan bukan robot. Atasan yang baik mengetahui dan memahaminya. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah meminta atau bertanya secara sopan, namun jangan mengajukan pertanyaan yang terlalu personal. Selain itu, kata Gina Folk, penulis buku 30 Strategies to Ensure Your Team’s Success and creator of the Mentor Up Method, pastikan Anda benar-benar mendengarkan jawabannya. Mengingat hari ulang tahun masing-masing anggota tim juga penting, termasuk tanggal-tanggal penting lainnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
kerjaantara dirinya dan yang dipimpin, dan usahanya dalam menciptakan pola organisasi, saluran komunikasi, dan prosedur kerja yang jelas. Memberikan kritik thd pekerjaan bawahan Menekankan batas waktu pelaksanaan Memberitahu apa yang harus dikerjakan Memberi petunjuk bagaimana bekerja Memberi standar thd pekerjaan Meminta bawahan mengikuti
Sumber / 24 June 2021 Lori Official Writer Kemampuan berkomunikasi yang baik dengan bawahan adalah kunci sukses sebagai seorang pemimpin. Tapi untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain dengan tutur kata butuh pendekatan yang bersifat akrab. Misalnya, apakah kamu memuji bawahanmu atas hasil kerja mereka yang baik atau saat mereka melampaui target? Seberapa sering kamu memberikan pujian demikian? Apakah kamu mengakui dan merayakannya bersama tim? Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di tempat kerja. Sebagian besar waktu tersebut kita habiskan dengan berinteraksi dengan orang lain. Apakah di sepanjang interaksi tersebut kamu mmeperlakukan setiap orang dengan baik? Jika kamu sering mengucapkan 5 kalimat ini kepada bawahanmu setiap hari selama bekerja, itu artinya kamu adalah salah satu pemimpin yang baik. 1. Kita tidak mungkin menyelesaikan proyek ini tanpa bantuanmu.’ Anggaplah ini sebagai cara yang bagus untuk mengungkapkan terima kasih kepada seseorang karena sudah mengerjakan pekerjaannya melampaui hasil yang ditetapkan. Menyampaikan pujian ini di depan semua tim akan membuat bawahan dihargai dan menjadi motivasi untuk melakukan pekerjaan lebih baik lagi. 2. Kita bisa memakai saranmu untuk mengatasi situasi ini’ Ada anggapan keliru kalau pemimpin yang meminta nasihat dari bawahan dinila kurang kompeten. Sebaliknya, penelitian menemukan bahwa seorang pemimpin yang meminta masukan atau nasihat dari bawahan justru pemimpin yang lebih kompeten. Pemimpin yang mau terbuka meminta bantuan dari bawahan menggambarkan sikap asli dan keterbukaannya untuk dipahami oleh orang lain. Pemimpin semacam ini memberikan izin kepada bawahannya untuk bersikap sama. Sehingga mereka bisa berkolaborasi dengan lebih baik. Jadi, lepaskan egomu dan libatkan bawahan untuk menyelesaikan persoalan yang sedang kamu hadapi. Baca Juga KataAlkitab – Memilih Seorang Pemimpin yang Benar 3. Apa yang bisa aku bantu?’ Seorang pemimpin akan sangat dihargai oleh bawahan ketika dia menunjukkan kepedulian kepada bawahannya. Karena itu seorang atasan harus peka dengan keadaan bawahannya. Jika seorang bawahan dirasa sedang menghadapi kesulitan, tawarkanlah bantuan. Mulai dengan kalimat, Apa yang bisa aku bantu?’ BACA HALAMAN BERIKUTNYA -> Sumber Halaman 12Tampilkan Semua
Pemimpinharus bisa menjadi teman dan orang kepercayaan anak buah, tapi juga harus bisa bersikap tegas dalam mengelola dan mengawasi tugas dan kinerja tim. 4. Beri dukungan dan solusi. Salah satu tanggung jawab pemimpin adalah membimbing anak buahnya, terutama di tengah situasi sulit.
Q0igEnW.